(Catatan-1: Joko Cahyono)
Diperkirakan jaringan syaraf otak
manusia mengandung 50~100 milyar sel syaraf dan kira-kira 10 milyar diantaranya
berupa sel syaraf piramida kortika, mirip telapak tangan tertelungkup dengan
Pusat syaraf menerima banyak masukan dan melakukan proses pemikiran (training) baik kedepan (forward) dan juga kebelakang (backward), serta menghasilkan hanya satu keluaran (output) yang kemudian disalurkan melalui axon untuk disampaikan ke pusat sel-sel syaraf lainnya. Penyederhanaan proses syaraf biologis, memungkinkan dibuatnya model matematika syaraf tiruan, seperti Gambar-1, dalam hal ini, masukan-masukan (x0, x1,..... xp) dikalikan bobotnya (wk0, wk1,.....wkp) sebagai cerminan berat angkutan saat proses hubungan sipnaptik diterima pusat syaraf. Seluruh masukandikalikan bobot (x0wk0 + x1wk1+ ....xpwkp ), kemudian diproses/aktivasi menggunakan fungsi matematika (treshold, linier, simoid) sebagai cerminan proses pemilahan data yang masuk untuk memperoleh satu keluaran (yp). Semakin kecil tingkat kesalahan dalam pemilahan data, semakin akurat keluarannya.
Referensi: Berbagai sumber di internet dengan kata kunci ” artificial neural networks ”.