Unit Armor Bangunan Pengaman Pantai

Course in Coastal  Defense System
Coastal Engineering.
Lecture: Breakwater

Persyaratan Bahan (VI-4-1)

Bahan yang digunakan untuk proyek bangunan di daerah pesisir adalah sangat penting, untuk keberhasilan dan umur panjang bangunan tersebut. Bahan konstruksi pilihan seringkali harus menahan kerasnya deburan ombak tanpa henti di lingkungan korosif yang mungkin mengalami siklus membeku & mencair. Kriteria pemilihan bahan utama adalah sifat fisik dan kekuatan, daya tahan, kemampuan beradaptasi, biaya, ketersediaan, penanganan, pemeliharaan, dan dampak lingkungan. Pengetahuan tentang kinerja material berdasarkan pengalaman menangani bangunan serupa di masa lalu merupakan pertimbangan penting bagi insinyur desain. (EM 1110-2-1100 (Part VI), Change 3 (28 Sep 11), Chapter VI-4, Page VI-4-1.).

Dampak lingkungan (VI-4-1.h)

Keberhasilan proyek bangunan di daerah pesisir dalam jangka panjang tergantung pada kemampuan bahan konstruksi yang dipilih untuk menahan pengaruh dari berbagai factor lingkungan di sekitarnya, seperti; pembebanan gaya, bahan kimia penyebab korosi atau karatan, organisme laut, abrasi, api, siklus basah/kering, siklus beku/cair, dan lain-lain (EM1110-2-1100 (Part VI), Change 3 (28 Sep 11), Chapter VI-4, Page VI-4-8/9).

Evolusi Unit Armor Beton

Unit armor beton berevolusi dari waktu ke waktu; paling awal adalah tipe Kubus (?),Tetrapod (1950), Dolosse (1963) , kemudian tipe kubus modifikasi agar saling mengunci menjadi Antifer cubes (1973), kemudian dimodifikasi lagi dengan melubangi bagian tengah menjadi Seabee (1978). Selanjutnya Accropode (1980), dan Seabe dimodifikasi lagi untuk mengurangi resiko retakan pada saat pabrikasi menjadi Haro (1984), selanjutnya Core-Loc (1996) , Xbloc (2003) sebagai generasi pertama dan Accropode II (2006) dan Cubipod (2008) sebagai generasi kedua yang menawarkan keseimbangan yang lebih baik antara volume beton, kinerja dan stabilitas hidraulik, serta kekuatan strukturalnya. Tipe Core-loc, bentuknya diperbaki sehingga menyerupai Dolosse agar kekuatan struktural meningkat jauh lebih besar. Belajar dari pengalaman, bentuk detail unit armor diperbaiki untuk memungkinkan kondisi fabrikasi yang lebih baik, antara lain; pencetakan bagian tepi untuk tipe kubus yang dianggap mencolok dan tajam, diubah bentuknya sedimikian rupa untuk menghindari kerusakan bagian tepi saat pabrikasi dan tonjolan-tonjolan diperbaiki untuk meningkatkan gesekan dan membatasi goyangan akibat aksi gelombang. Beberapa tipe diperbaiki dengan pola-pola khusus agar mampu menyamai aspek alami batu berkat teknik pengecoran yang semakin baik. Beberapa tipe diperbaiki agar dapat digunakan sebagai pemecah gelombang komposit, yang lain digunakan untuk penahan tanah atau sebagai bagian dari dinding penahan vertical atau “tembok laut” penahan gelombang.  Contoh evolusi unit armor dari waktu ke waktu seperti gambar berikut (Dr SĆ©bastien Dupray CETMEF, CompiĆØgne, France (at the time of the project HRWallingford, Wallingford, United Kingdom) and Jim Roberts ODYSSEY Consultants, United Kingdom)

 

Pilihan Unit Armor?

Secara praktis; Untuk kondisi gelombang rencana dengan tinggi sedang dan di sekitar lokasi tersedia material batuan dengan kualitas, ukuran dan kuantitas yang memadai, Lapisan pelindung (armor) dari material batuan merupakan pilihan pertama dengan alasan ekonomis dan mungkin juga untuk alasan estetika. Unit pelindung buatan mungkin diperlukan untuk kondisi desain dengan gelombang rencana yang lebih tinggi atau di sekitar lokasi tidak tersedia batu dengan ukuran dan kualitas yang memadai. Jenis unit pelindung buatan yang paling efisien dan ekonomis harus dipilih dengan memperhatikan (i) stabilitas struktural dan hidrolik (termasuk risiko kerusakan progresif), (ii) fabrikasi, penyimpanan, penanganan dan penempatan unit pelindung dan (iii) pemeliharaan dan perbaikan dari lapisanpelindung (armor). Pada umumnya, beberapa ahli menyarankan; unit armor dibuat dari beton mutu tinggi dan tanpa tulangan besi mempertimbangkan berbagai faktor antara lain; jika retakan mencapai tulangan besi maka terjadi korosi (karatan) yang berlangsung sangat cepat dan merusak tetrapod itu sendiri dan biaya pembuatan menjadi semakin mahal.

 
large
  large
 large
 large
  large
 large
 large
 large
 Large

 refer also to Pedoman Perencanaan Jetty
                    Pelasanaan Fisik Bangunan Pantai
                    Catatan Pantai
                    Manufacturing of Tetrapods 
                    Cube concrete block 
                    Cube concrete block


 How To Construct?

After the design work is completed, the design engineer must also determine a construction method; how is it implemented? revision so that it is technically feasible and economically feasible according to field conditions? plant area?, number and type of main equipment, making mold (steel plate thickness)? determine the design of the concrete mix (so that it is not easily weathered in seawater)? Is the mass concrete without reinforcement or using reinforcement? how to pour?, method of compaction (inside vibrator or external vibrator or a combination thereof)?, method of treatment (curing)?, storage (stacked in 2 layers or more)?, method of transportation (land by truck and air by crane)?, height of fall? , concrete quality control? monitoring after construction (how long does it take for damage to start)?  how to fix or repair it?, general and technical specifications?, and so on...


BPPT-Lock (Indonesian Innovation)
 
* Beberapa video tersebut diatas, menunjukan bahwa
   unit armor  tidak diberi tulangan besi baja
   (reinforcement)

 

Hadratussyekh KH Hasyim Asyari dalam kitabnya 
"Adab al' Alim wa al Muta'alim" mengingatkan agar
muridnya tak ragu dan malu bertanya jika belum 
memahami suatu pelajaran